Dursilawati

0

Dursilawati atau Dewi Dursilawati adalah satu-satunya wanita dari 100 Korawa, putera Dretarastra dengan Dewi Gendari. Dursilawati sangat dimanja oleh kedua orangtuanya dan juga kakak-kakaknya. Hidupnya serba mewah dan apa yang dia inginkan selalu terlaksana. Ia memiliki sifat yang bersahaja, menarik hati, gaya dan kata-katanya serba menarik. Namun dengan sifatnya tersebut terkadang digunakan untuk hal-hal yang kurang baik. Dewi Dursilawati menikah dengan Jayadrata, raja negara Sindu. 

Dikisahkan  Jayadrata datang ke Kerajaan Hastina untuk berguru ilmu pemerintahan kepada Pandu. Namun karena Pandu sudah meninggal, Sangkuni berusaha menarik Jayadrata untuk menjadi sekutu Korawa. Sangkuni menggunakan kecantikan nya untuk memikat Jayadrata.

Dengan gaya dan kata-kata Dursilawati yang memang selalu menarik hati orang yang diajaknya bicara, Jayadrata pun tertarik dan jatuh cinta kepada Dursilawati. Jayadrata pun bersedia menikahi Jayadrata. Namun menjelang perkawinan, Ia hilang diculik seekor gajah putih. Penengah Pandadwa, Arjuna membantu Jayadrata mencari Dursilawati dan membunuh gajah tersebut.

Dari pernikahannya tersebut, Dursilawati dikaruniai dua orang putera yaitu Kartiwindu dan Antisura. Sejak kecil kartiwindu diangkat sebagai anak oleh Sangkuni.

Saat perang Bharatayudha terjadi, Kartiwindu melarikan diri ketika jumah kekuatan pihak Korawa semakin menipis.Sementara adiknya, Antisura, saat perang terjadi masih kecil. Pada pemerintahan Parikesit, cucu Arjuna, Antisura diangkat sebagai perwira kerajaan Hastina. Antisura memiliki sifat yang sombong dan suka membanggakan diri.

Kedua anak nya ini menjadi pengacau pada masa pemerintahan Parikesit.Kartiwindu berusaha mengacau ketentraman Hastina dari luar, sedangkan Antisura dari dalam istana.

Dursilawati dikisahkan meninggal dunia ketika perang Bharatayudha, nyawanya diambil oleh Bathara Kala sebagai tumbal kemenangan pihak Korawa dan juga suaminya, Jayadrata pada hari ke-13 saat berhasil membunuh Abimanyu putera Arjuna.

 

Share.

About Author

Hadisukirno adalah produsen Kerajinan Kulit yang berdiri sejak tahun 1972. Saat ini kami sudah bekerjasama dengan 45 sub pengrajin yang melibatkan 650 karyawan. Gallery kami beralamat di Jl S Parman 35 Yogyakarta. Produk utama kami adalah wayang kulit dan souvenir. Kami menyediakan wayang kulit baik untuk kebutuhan pentas dalang, koleksi maupun souvenir. Kami selalu berusaha melakukan pengembangan dan inovasi untuk produk kami sesuai dengan selera konsumen namun tetap menjaga kelestarian budaya dan karya bangsa Indonesia. Dan atas anugerah Yang Maha Kuasa, pada tahun 1987 Hadisukirno mendapat penghargaan dari Menteri Tenaga Kerja Bapak Sudomo untuk Produktivitas Dalam Bidang Eksport Industri Kerajinan Kulit, dengan surat tertanggal 29 Agustus 1987 dengan NOMOR KEP - 1286/MEN/1987.

Leave A Reply