Arya Pragota atau Patih Pragota adalah patih Prabu Baladewa di Kerajaan Mandura. Pragota menduduki patih luar. Saudaranya yang bernama Arya Prabawa waktu itu menduduki patih dalam.
Perawakan patih Pragota gagah perkasa, seperti Dursasana. Suarana lantang suka bercanda, bila bicara selalu diakhiri dengan tertawa terbahak-bahak. Karena sifatnya itu, Patih Pragota bisa mengimbangi sifat Prabu Baladewa yang mudah marah.
Saat terjadi peperangan, tingkah Pragota juga seperti orang yang bersenang-senang, tidak lupa bersenda gurau dan selalu menebar senyum dan tidak berhenti tertawa ketika menghadapi musuh.
Ketika menang dalam peperangan, Pragota akan tertawa terbahak-bahak sambil berjoged. Dan ketika kalah dalam peperangan, dia tidak juga sedih. Semuanya dianggap biasa dan selanjutnya berjalan dengan enteng.
Sepanjang hidup Pragota, ia selalu setia mengabdi kepada Prabu Baladewa atau Kakasrana di Kerajaan Mandura. Menurut cerita dalam pedalangan, Pragota adalah putera Antagopa dan Nyai Sagopi.
Sedangan putera Antagopa dan Nyai Sagopi selain Pragota yang menjadi patih Prabu Baladewa, yaitu Udawa yang menjadi patih di Negara Dwarawati mengabdi kepada Prabu kresna dan Dewi Larasati, istri Arjuna yang pertama.
Pragota menduduki patih di Kerajaan Mandura menggantikan Patih Saragupita yang mengabdi kepada Prabu Basudewa. Selain selalu bahagia, Patih Pragota juga mempunyai wayak jujur, selalu terbuka, sehingga bisa dekat dengan Prabu Baladewa.
Selain menjadi patih di Negara Mandura mendampingi Prabu Baladewa, Pragota juga menjadi pengasuh gajah Puspadenta yang tak lain adalah gajah kesenangan Prabu Baladewa.
Antagopa sebagai ayah Pragota ketika masih kecil pekerjaannya adalah menggembalakan hwan. Karena pekerjaannya itu akhirnya Antagopa menjadi manusia yang pandai dan terampil dalam mengasuh dan mendidik anak.
Antagopa tidak memiliki keturunan. Isterinya bernama Nyai Sagopi adalah salah satu swarawati di Keraton Mandura. Nyai Sagopi menjadi isteri Antagopa karena perintah Prabu Basudewa.
Ayah Antagopa bernama Buyut Gupala. Dia adalah orang yang mengelola kabuyurtan Widarakandha di jamannya Prabu Basukunthi yang menjadi raja Mandura. Kabuyuran Widarakandha terkenal disebut Widarakandang.
Selain mengasuh Larasati, Udawa dan Pragota, pasangan Antagopa dan Nyai Sagopi juga ditugaskan untuk mengasuh para putera pangeran Kerajaan Mandura yaitu Kakasrana, Narayana dan Dewi Sumbadra.
Saat usianya sudah lanjut, Antagopa dan Nyai Sagopi hidup tentram dan diliputi penuh kebahagiaan. Keduanya mengasuh Kakasrana hingga naik takhta menjadi raja Mandura bergelar Prabu Baladewa.