Bagong adalah anak bungsu dari Semar. Di tanah Sunda, Ia identik dengan tokoh Cepot atau Astrajingga, dalam versi ini Bagong adalah anak Semar yang pertama. Bagong dalam wayang Banyumasan lebih dikenal dengan Bawor.
Ia memiliki tubuh yang sedikit mirip dengan Semar. Tubuhnya bulat, matanya lebar, bibirnya tebal/memble. Ia juga memiliki ciri khusus yaitu mempunyai rambut sisa di belakang, rambut ini disebut Gombak atau Bagong.Ia dikenal sebagai tokoh yang paling lugu dan kurang mengerti tata krama karena gaya bicaranya yang seenaknya sendiri.
Dalam beberapa kisah, disebutkan bahwa Ia sebenarnya bukan anak kandung Semar. Kisahnya berwawal dari Semar, Semar dalam beberapa versi dikisahkan sebagai penjelmaan seorang dewa bernama Batara Ismaya yang diturunkan ke dunia bersama kakanya Batara Antaga atau Togog untuk mengasuh keturunan Batara Guru, adik mereka.
Semar dan Togog kemudian mengajukan permohonan kepada ayah mereka, Sanghyang Tunggal untuk diberi teman. Oleh Karena itu, ayah mereka mengajukan pertanyaan kepada keduanya, yaitu siapa kawan sejati manusia. Togog menjawab “hasrat”, dan Semar menjawab “bayangan”. Mendengar jawaban kedua anaknya, Sanghyang Tunggal kemudian mencipta hasrat Togog menjadi manusia kerdil bernama Bilung, dan sedangkan bayangan Semar diciptakan menjadi manusia bertubuh bulat, bernama Bagong.