Subali Gugur

0

Resi Subali adalah seorang raja Wanara di kerajaan Kiskenda. Prabu Dasamuka berguru kepadanya untuk memperoleh Aji Pancasona. Namun Prabu Dasamuka menginginkan hanya dia seorang yang akan memiliki ilmu sakti tersebut, sehingga ia mencari cara agar gurunya mati.

Prabu Dasamuka mengutus Kala Marica untuk berubah wujud menjadi dayang pengasuh Dewi Tara. Ia kemudian diperintah untuk menemui Resi Subali untuk menghasutnya.

Emban dayang Dewi Tara palsu itu mengadu bahwa Dewi Tara hidup menderita karena sering disiksa Prabu Sugriwa. Resi Subali pun termakan oleh hasutan Kala Marica. Ia segera pergi ke Guwakiskenda untuk menghajar Adiknya, Sugriwa. Sugriwa pun kalah dan tubuhnya dijepitĀ  di dahan pohon kamal.

Sementara itu juga dengan bantuan Kalamarica yang menyamar menjadi seekor kidang kencana, Prabu Dasamuka berhasil menculik Dewi Sinta dan dibawa ke Alengka. Jerita Sinta saat dibawa Prabu Dasamuka terdengar oleh seekor burung raksasa bernama Jatayu. Jatayu adalah sahabat Dasarata, ayah Sri Rama.

Jatayu berusaha menolong Sinta, namun sayang Jatayu terkena pedang Candrasa milik Prabu Dasmuka hingga terluka berat. Ia sekarat dan jatuh ke bumi.

Dalam perjalanan Rama dan Laksmana mencari Sinta, mereka menemukan Jatayu yang sedang sekarat. Jatayu kemudian memberitahukan bahwa Dewi Sinta diculik Dasamuka dan dibawa ke Alengka. Setelah itu Jatayu menemui ajalnya, Rama dan Laksmana melakukan upacara pembakaran jenazah selayaknya.

Rama dan Laksmana kemudian melanjutkan perjalanannya. Mereka kemudian bertemu dengan Sugriwa yang sedang terjepit di dahan. Sugriwa kemudian ditolong dan mereka kemudian saling menceritakan permasalahan mereka masing-masing. Sebagai tanda terimakasih, Sugriwa pun sanggup untuk membantu Rama untuk membebaskan Dewi Sinta. Sementara dengan bantuan Rama, Sugriwa kemudian menantang Subali.

Pertarungan antara kakak dan adik itu pun kembali berlangsung sengit. Namun Sugriwa kalah lagi. Rama kemudian menyuruh Sugriwa untuk mengalungkan janur kuning di lehernya. Saat Subali dan Sugriwa kembali berperang tanding, Rama pun muncul dan melepaskan panahnya ke dada Subali, Subali roboh .

Saat Sekarat, Subali menghina Rama sebagai ksatria pengecut yang tidak tahu dharma. Rama kemudian menjelaskan bahwa Subali sebenarnya telah berdosa, karena apabila ia masih suci, panah sakti milik Rama tidak akan mampu menembus kulitnya, bahkan senjata tersebut akan berbalik menyerang Rama.

Setelah mendengar penjelasan dari Rama, Subali menyadari dosa-dosa dan kesalahannya kepada Sugriwa. Sebelum ajal Subali meminta maaf dan meminta agar Sugriwa merawat puteranya yang bernama Anggada dengan baik. Subali juga merestui Sugriwa menjadi raja Kiskenda.

Share.

About Author

Hadisukirno adalah produsen Kerajinan Kulit yang berdiri sejak tahun 1972. Saat ini kami sudah bekerjasama dengan 45 sub pengrajin yang melibatkan 650 karyawan. Gallery kami beralamat di Jl S Parman 35 Yogyakarta. Produk utama kami adalah wayang kulit dan souvenir. Kami menyediakan wayang kulit baik untuk kebutuhan pentas dalang, koleksi maupun souvenir. Kami selalu berusaha melakukan pengembangan dan inovasi untuk produk kami sesuai dengan selera konsumen namun tetap menjaga kelestarian budaya dan karya bangsa Indonesia. Dan atas anugerah Yang Maha Kuasa, pada tahun 1987 Hadisukirno mendapat penghargaan dari Menteri Tenaga Kerja Bapak Sudomo untuk Produktivitas Dalam Bidang Eksport Industri Kerajinan Kulit, dengan surat tertanggal 29 Agustus 1987 dengan NOMOR KEP - 1286/MEN/1987.

Leave A Reply