Dalam seni kriya Wayang Kulit Purwa, Wanda adalah penampilan karakter khusus seorang tokoh peraga wayang pada suatu suasana tertentu. Seperangkat Wayang Kulit Purwa, biasanya memiliki beberapa buah peraga wayang, misalnya saja tokoh Arjuna, Bima, Kresna, Gatotkaca, Dasamuka, Baladewa,dll.
Sebagai contoh, peraga wayang Arjuna yang digunakan kalau sedang merayu seorang wanita berbeda dengan peraga wayang Arjuna saat berperang tanding.Peraga wayang yang berbeda akan memudahkan dalang dalam membawakan suasana cerita serta karakter tokoh yang sedang dimainkannya.
Perbedaan karakter sebuah tokoh wayang pada wanda yang berbeda, meliputi perbedaan seni tatah (pahatan), sikap peraga wayangnya dan juga warna-warna dalam sunggingannya.
Berikut adalah daftar wanda sebagian tokoh wayang :
- Gatotkaca : Guntur, Guntur Prahara, Guntur Geni, Guntur Samudra, Kilat, Tatit, Tatit Sepuh, Mendung dan Mega.
- Subadra : Lentereng, Parem dan Rangkung.
- Srikandi : Patrem dan Goleng.
- Abimanyu : Rangkung dan Bontit.
- Bambangan : Miling dan Padasih.
- Nakula dan Sadewa : Bontit dan Banjet.
- Kakasrana : Kilat, Sembada dan Bangbang wetan
- Baladewa : Geger, kaget, Sembada, Paripeksa dan Rayung.
- Narayana : Sembada dan Geblag.
- Udawa : Jaran dan Tandang
- Samba : Bontit, Sembada dan Banjet.
- Pragota : Bundel dan Pacel
- Prabawa : Bundel dan Pacel
- Puntadewa : matasih dan Penganten.
- Yudhistira : Lare, Jimat, Deres, Putut dan Manuksma
- Setyaki : Mimis, Wisnu dan Kakek
- Kresna : Gendreh, Mawur dan Rondon
- Narayana : Geblag, Sembada dan Jangkahan
- Semar : Mega, Watu, Ginuk, Brebes, Miling, Dunuk, Dukun dan Gilut.
- Gareng : Kancil, Wregul, Bajang dan Janggleng
- Petruk : Jamblang, Jengglong dan Mesem
- Bagong: Gembor, Gilut, Roti dan Ngengkel
- Duryudana : Jangkung, Punggung dan Jaka
- Banowati : Golek dan Berok
- Basukarna : Bledru dan Lontang
- Dursasana : Belis, Dlomek dan Bujang
- Burisrawa : Cawet dan Bokong
- Dasamuka : Gonteng, Pamuk dan Sambada
- Sengkuni : Boreh, Tanggap, Mlenyokdan Climut
- Togog : Manuk dan Goprak
- Batara Durga : Gedrug, Surak, Belis dan Gidrah
- Batara Guru : Arca (Reca), Rama dan Karna
- Werkudara/Bima : Lindu Panon, Lindu Bambang,Kedu, Tatit, Mimis, Bedil,Krtug,Jagong,Bugis dan Gandu.
- Bratasena : Mimis dan Gurnat
- Arjuna/Janaka : Jimat, Malatsih, Kanyut, Renteng, Mangu, Muntap, Kedu dan Kinanti.
- Permadi L Pengawe, Pengasih, Linanti dan Kadung
- Dasamuka : Belis dan Bugis
- Kumbakarna : Macan dan Barong
- Kakasrana : Kilat dan Sembada
- Narayana : Geblag, Bontit dan Sembada
- Drona : Keton dan Enem
- Durmagati : Pocol dan Cawet
- Indrajit : Bokong dan Cawet
Meskipun penciptaan bentuk wana dialkukan oleh para seniman pewayangan, tetapi dalam budaya Jawa, penciptaan wanda wayang selalu dikaitkan dengan nama raja yang memerintah pada saat itu.
Contohnya, dalam buku-buku pewayangan disebutkan, Sultan Agung Anyakrakusuma adalah pencipta Arjuna wanda Mangu. Sunan Seda Krapyak adalah pencipta wanda Jimat. Sunan seda Tegalarum adalah pencipta Arjuna wanda Kanyut.
Pembuatan wanda baru dalam seni kriya Wayang Kulit Purwa sebenarnya dilakukan dari zaman ke zaman oleh para seniman pewayangan. Namun hanya kreasi wanda yang bisa diterima masyarakat saja yang kemudian popular.
Diantara banyak wanda baru dalam Wayang Kulit Purwa, Ir, Sukarno, presiden pertama Ri memberikan sumbangan berupa Narayana wanda Jangkah serta tiga wanda baru untuk tokoh Gatotkaca, yakni wanda Guntur Geni, Guntur Prahara dan Guntur Samodra. Selain itu, Ir. Haryono Haryoguritno, seorang pecinta wayang yang mendalami seni kriya, menciptakan Bagong wanda Blo’on.
sumber : Ensiklpedi Wayang Indonesia (Senawangi)