Wayang Cupak adalah pertunjukkan Wayang Kulit Bali yang mengisahkan perjalanan hidup Cupak-Grantang. Perangkat iringannya sama dengan pertunjukkan
Wayang Kulit Ramayana, yang terdiri dari empat buah gender wayang, dua buah kendang krumpungan lanang-wadon; sebuah kempul, kenong, ceng-ceng duduk, kelenang, ketuk dan beberapa Seruling besar dan kecil.
Sejak akhir tahun 1970-an pertunjukkan diiringin dengan perangkat gamelan Pelegongan. Dalang yang pernah melakukan hal ini adalah I NYoman Sumandi, M.A.
Pada tahun 1998, wayang Cupak sudah amat langka. Wayang itu hanya dapat dijumpaidi kabupaten Tabanan, Gianyar dan Denpasar.
Dalang-dalang Wayang Cupak yang cukup terkenal diantaranya, I Mahal dari Banjar Tohpati, Desa Sibang, Kabupaten Badung, dalang I Wayang Wetra dari Dukuh
Oulu, Desa Selamadeg, Kabupaten Tabanan, dalan Pan Raben dan dan I jangga dari Tabanan. Salah satu lakon terkenal yang sempat direkam di kaset, adalah Cupak Ka Swarga, diproduksi Aneka Record, Tabanan.
Untuk melestarikan Wayang Cupak, pada tahun 1995 diadakan festival Wayang Cupak Se-Bali. Acara itu diselenggarakan oleh Majelos Pertimbangan dan
Pembinaan Kebudayaan (ListiBiya) Bali, bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Bali.