Suatu ketika, Raja Drupada dari Kerajaan Panchala mengadakan sayembara. Ksatria yang bisa memanah ikan kayu yang diletakkan di atas kubah balairung, dengan hanya melihat pantulannya di kolam berhak mendapatkan puterinya Dropadi.
Banyak ksatria yang mengikuti sayembara itu, termasuk Karna dan Arjuna. Dari para ksatria yang ikut dalam sayembara, hanya Karna dan Arjuna yang berhasil memanah ikan , dengan hanya melihat pantulan bayangannya di Kolam. Namun Dropadi menolak Karna dengan alasan Karna lahir dari kasta rendah. Arjuna yang saat itu menyamar sebagai Brahmana akhirnya mendapatkan Dropadi.
Setelah memenangkan sayembara, Dropadi dibawa pulang oleh para Pandawa. Saat mereka datang, mereka berkata kepada ibunya, “ Ibu, engkau pasti tidak akan percaya dengan apa yang kami bawa”. Kunti yang saat itu sedang sibuk, tanpa melihat kearah anak-anaknya, langsung menjawab , “ Bagi dengan rata apa yang sudah kalian peroleh”. Karena mereka sangat patuh kepada ibunya, Dropadi pun akhirnya menjadi istri kelima Pandawa. Mereka juga berjanji tidak akan mengganggu Dropadi ketika sedang bermesraan bersama dengan salah satu Pandawa. Bila ada yang melanggar, hukumannya adalah pembuangan selama satu tahun.
Pada suatu hari ketika Pandawa sedang memerintah kerajaannya di Indraprastha, ada seorang pendeta masuk ke istana yang melapor bahwa pertapaannya diganggu oleh para raksasa. Arjuna yang merasa memiliki kewajiban untuk menolong, segera mengambil senjatanya, namun kebetulan senjatanya berada di kamar dimana Dropadi dan Yudhistira sedang menikmati malam mereka. Arjuna terpaksa nekat masuk kamar dan mengambil senjata demi kewajibannya. Atas perbuatannya itu, maka Arjuna dihukum menjalani pembuangan selama 1 tahun.
Dalam menjalani masa pengasingannya, Arjuna menjelajahi Bharatawarsha atau daratan India Kuno. Ketika sampai di sungai Gangga, Arjuna bertemu dengan Ulupi, puteri Naga Korawya dari istana Nagaloka. Arjuna kemudian menikah dengan Ulupi dan dikarunia seorang putera yang bernama Irawan. Arjuna kemudian melanjutkan perjalanannya ke pegunungan Himalaya dengan meninggalkan Ulupi. Ia kemudian sampai ke sebuah negeri yang bernama Manipura. Negeri itu memiliki raja yang bernama Citrasena yang memiliki puteri bernama Citranggada. Arjuna jatuh cinta kepada puteri tersebut, dan akhirnya menikahinya. Namun, Citrasena mengajukan syarat sebelum Arjuna mempersunting puterinya, jika kelak puterinya melahirkan seorang putera,maka anak puterinya tersebut harus menjadi penerus takhta Manipura.Dari pernikahannya dengan Citranggada, Arjuna dikarunia seorang putera dan diberi nama Babruwahana. Sesuai dengan janjinya maka Arjuna pun terpaksa meninggalkan Citranggada dan anaknya di Manipura.
Setelah meninggalkan Manipura, Arjuna kemudian meneruskan perjalanannya, ia sampai di lautan yang mengapit Bharatawarsha di sebelah selatan. Akhirnya ia sampai di pantai Prabasa yang dekat dengan Dwaraka, saat ini dikenal dengan Gujarat. Di sana, Arjuna menyamar sebagai seorang pertapa untuk mendekati adik Kresna yang bernama Subadra. Arjuna akhirnya mendapat tempat peristirahatan di taman Subadra. Awalnya rencana untuk membiarkan Arjuna dan Subadra tinggal bersama ditentang oleh Kresna, namun Baladewa meyakinkan bahwa peristiwa buruk tidak akan terjadi. Arjuna tinggal di Dwaraka selama beberapa bulan, dan pada saat yang tepat akhirnya Arjuna menyatakan perasaan cintanya kepada Subadra. Subadra ternyata pun memiliki perasaan yang sama dengan Arjuna. Dan dengan kereta yang sudah disiapkan Kresna, akhirnya Arjuna dan Subadra pergi ke Indraprastha untuk melangsungkan pernikahan.
Baladewa, marah mendengar bahwa Subadra kabur bersama Arjuna ke Indraprastha. Namun Kresna meyakinkan bahwa Subadra pergi atas kemauannya sendiri, dan Subadra sendiri yang mengemudikan kereta menuju Indraprastha. Setelah sadar, akhirnya Baladewa membuat keputusan untuk menyelenggarakan upacara pernikahan mewah bagi Arjuna dan Subadra di Indraprastha. Baladewa juga mengajak kaum Yadawa untuk hadir di pesta pernikahan adiknya itu. Setelah pesta usai, kaum Yadawa akhirnya kembali ke Dwaraka setelah beberapa hari di Indraprastha, namun Kresna tidak ikut, dia tetap tinggal di Indraprastha.
Suatu saat Arjuna dan Kresna berkemah di tepi sungai Yamuna, dekat hutan Kandawa. Disana mereka bertemu dengan Agni, Dewi Api. Agni meminta tolong kepada Arjuna dan Kresna untuk membantunya menghancurkan hutan Kandawa. Agni mengatakan bahwa sebenarnya hutan itu sudah habis dilalap api, namun Dewa Indra selalu menurunkan hujan untuk melindungi temannya yang benama Taksasa. Arjuna dan Kresna bersedia membantu Agni, tetapi mereka meminta Agni agar menyediakan senjata yang akan digunakan untuk menghalau gangguan yang akan muncul. Agni kemudian memanggil Baruna, Dewa lautan. Baruna memberikan busur suci bernama Gendiwa dan tabung yang berisi anak panah dengan jumlah yang tidak terbatas kepada Arjuna. Sedangkan Kresna diberikan Cakra Sudarsana. Dan dengan senjata itu, mereka menjaga Agni agar mampu melalap hutan Kandawa sampai habis.
Selanjutnya : Arjuna menerima Bhagawadgita