Asal-Usul Keris

0

Keris dan tosan aji serta senjata tradisional lainnya menjadi khsanah budaya Indonesia, setelah nenek moyang kita mengenal besi. Berbagai bangunan candi batu yang dibangun pada zaman sebelum abad ke-10 membuktikan bahwa bangsa Indonesia pada waktu itu telah mengenal peralatan besi yang cukup bernilai seni tinggi.

Gambar timbul paling kuno yang memperlihatkan peralatan besi terdapat pada prasasti batu yang ditemukan di Desa Dakuwu, di daerah Grabag, Magelang, Jawa Tengah. Dilihat dari bentuk tulisannya, diperkirakan prasasti tersebut dibuat pada sekitar tahun 500 M. Huruf yang digunakan, huruf Pallawa dan bahasa yang dipakai, bahasa Sansekerta.

Prasasti itu menyebutkan tentang adanya sebuah mata air yang bersih dan jernih. Di atas tulisan prasasti itu ada beberapa gambar, diantaranya trisula, kapak, sabit, kudi dan belati (pisau) yang bentuknya mirip dengan keris buatan Nyi Sombro, seorang Empu wanita dari zaman Pejajaran. Ada pula terlukis kendi, kalasangka dan bunga teratai.

Dalam filosofi Jawa Kuno, Kendi melambangkan Ilmu Pengetahuan, Kalasangka sebagai lambang keabadian dan bunga teratai melambangkan harmoni dengan alam.
Oleh karena itu keris diperkirakan sudah mulai dibuat di Indonesia, di Pulau Jawa pada abad ke-5 atau ke-6, tentu saja masih dalam bentuk yang sederhana.

Keris mencapai bentuk sepertiĀ  yang kita kenal sekarang diperkirakan baru pada abad ke-12 atau ke-13. Budaya keris mencapai puncaknya pada zaman kerajaan Majapahit. Pada kala itu, budaya keris menyebar sampai ke ujung Palembang, Riau, Semenanjung Malaya, Brunei Darussalam, Filipina Selatan, Kamboja atau Champa, bahkan sampai ke daerah Surathani dan Patahni di Thailand bagian Selatan.

 

Sumber : Ensiklopedi Keris,Terbitan Gramedia, Bambang Harsrinuksmo

Share.

About Author

Hadisukirno adalah produsen Kerajinan Kulit yang berdiri sejak tahun 1972. Saat ini kami sudah bekerjasama dengan 45 sub pengrajin yang melibatkan 650 karyawan. Gallery kami beralamat di Jl S Parman 35 Yogyakarta. Produk utama kami adalah wayang kulit dan souvenir. Kami menyediakan wayang kulit baik untuk kebutuhan pentas dalang, koleksi maupun souvenir. Kami selalu berusaha melakukan pengembangan dan inovasi untuk produk kami sesuai dengan selera konsumen namun tetap menjaga kelestarian budaya dan karya bangsa Indonesia. Dan atas anugerah Yang Maha Kuasa, pada tahun 1987 Hadisukirno mendapat penghargaan dari Menteri Tenaga Kerja Bapak Sudomo untuk Produktivitas Dalam Bidang Eksport Industri Kerajinan Kulit, dengan surat tertanggal 29 Agustus 1987 dengan NOMOR KEP - 1286/MEN/1987.

Leave A Reply