Burisrawa adalah salah satu tokoh yang muncul dalam wiracarita Mahabharata. Ia merupakan sekutu para Korawa dalam perang Bharatayudha.Ia merupakan pangeran dari Kerajaan Bahlika. Dalam pewayangan Jawa, Burisrawa disebutkan bahwa ia berasal dari Kerajaan Mandaraka.
Dalam versi Mahabharata, Burisrawa adalah putera Somadatta raja Kerajaan Bahlika. Somadatta masih merupakan keturunan Kerajaan Kuru, dan itu berarti ia masih berkerabat dengan para Korawa dan Pandawa. Somadata memiliki empat orang putera yaitu Burisrawa, Buri, Sala dan Saumadatti. Namun dalam versi lain, disebutkan bahwa Saumadatti sama dengannya. Somadatta dan putera-puteranya tewas di tangan Satyaki, dalam perang Bharatayuha, kecuali Saumadatti yang tewas di tangan para Pancakumara.
Sedangkan dalam pewayangan Jawa, Burisrawa adalah putera dari Somadenta atau Salya dengan Setyawati. Ia memiliki empat saudara,kandung yaitu Erawati, Surtikanti, Banowati dan Rukamata. Ketiga saudara perempuannya masing – masing menikah dengan Baladewa, Karna dan Duryudana. Diantara kelima anak Salya, hanya Ia yang memiliki wajah burukseperti raksasa, sedangkan yang lainnya cantik dan tampan. Ini merupakan kutukan karena Salya semasa muda pernah membunuh mertuanya yang berwujud raksasa, Resi Bagaspati, karena jijik.
Dalam Mahabharata, Arjuna bersaing dengan Doryudana untuk mendapatkan Subadra, namun dalam pewayangan jawa saingannya adalah Burisrawa. Dikisahkan Arjuna dan Subadra telah dijodohkan sejal kecil. Namun Burisrawa juga mecintai Subadra. Duryudana meminta bantuan Baladewa untuk menikahkan Subadra dengan Burisrawa bukan Arjuna. Baladewa pun terpengaruh oleh bujukan Doryudana, ia pun mengajukan syarat-syarat yang berat kepada Arjuna jika ingin menikahi adiknya, Subadra.
Ternyata Arjuna berhasil memenuhi semua syarat yang diajukan Baladewa, namun Kresna yang juga merupakan kakak Subadra meminta agar kakaknya tersebut berlaku adil. Akhirnya, Baladewa menyetujui pernikahan antara Subadra dengan Arjuna.Ia pun gagal mempersunting Subadra.
Dalam Mahabharata, antara keluarga Burisrawa dan keluarga Satyaki adalah musuh bebuyutan. Dikisahkan, Ugrasena mengadakan sayembara untuk puterinya Dewaki. Setelah melewati berapa babak, terpilihlah dua peserta yang masih bertahan, yaitu Somadatta dari bangsa Kuru dan Sini dari bangsa Wresni. Somadatta merupakan ayah Burisrawa, sedangkan Sini adalah kakek dari Setyaki. Sini berhasil mengalahkan Somadatta dan berhasil mendapatkan Dewaki. Sini sebenarnya melamar Dewaki untuk dipersembahkan kepada Basudewa .
Dalam perang akbar di Kurukhsetra, keluarga Burisrawa bersekutu dengan Korawa sedangkan Satyaki bersekutu dengan Pandawa. Pada hari kedelapan, kesepuluh anak Satyaki tewas di tangan Burisrawa. Dan pada hari ke-14, Burisrawa mati di tangan Satyaki, disusul saudara-sudaranya yaitu Buri, Salad an ayahnya Somadatta.
Setelah kematian Abimanyu pada hari ke-13, Arjuna besumpah akan membunuh Jayadrata yang ia anggap sebagai penyebab kematian putera kesayangannya tersebut. Pada hari-14 Arjuna bertekad untuk menemukan Jayadrata sementara Satyaki ditugaskan untuk menjaga Yudhistira dari serangan pihak Korawa, namun Yudhistira justru mengirim Satyaki untuk membantu Arjuna.
Dalam perjalanannya menyusul Arjuna, Satyaki dihadang musuh, namun ia berhasil menghabisinya. Dan akhirnya ia berhadapan dengan Burisrawa. Karena sudah sangat letih ketika menghadapi hadangan musuhseorang diri, ia dengam mudah dihajar Burisrawa hingga pingsan. Ia sudah siap membunuh Satyaki dengan pedang di tangannya.
Arjuna berhasil menemukan persembunyian Jayadrata, namun ia didesak Kresna untuk berbalik membantu Satyaki. Arjuna pun melepaskan panah dan memotong lengan Burisrawa yang telah memegang pedang. Burisrawa marah dan menuduh Arjuna berbuat curang. Arjuna kemudian menjawab bahwa Burisrawa lebih duu bersikap curang, karena ingin membunuh Satyaki yang sedang dalam keadaan pingsan.Ia juga terlibat pengeroyokan Abimanyu pada hari sebelumnya, yang jelas-jelas melanggar aturan perang.
Burisrawa luluh mendengar jawaban Arjuna, ia kemudian bermeditasi menyesali segala perbuatan liciknya.Satyaki yang sudah sadar tiba-tiba memungut potongan lengan Burisrawa yang masih memegang pedang, dan dengan pedang tersebut, Satyaki memenggal kepala Burisrawa.