Dewi Citrawati

0

Dewi Citrawati adalah isteri dari Prabu Arjunasasrabahu. Ia adalah puteri sulung dari Prabu Citradarma dari Kerajaan Magada dengan Dewi Citraresmi. Ia memiliki seorang adik kandung bernama bernama Citragada yang kemudian menjadi raja negara Magada. Ia diyakini sebagai titisan Bathari Sri Widowati. Ia digambarkan berwajah sangat cantik, anggun, jatmika dan suci trilaksita.

Saat usianya sudah menginjak usia remaja, Dewi Citrawati menjadi lamaran raja-raja seribu negara dibawah pimpinan Prabu Darmawisesa, raja negara Widarba. Mereka membuat perkemahan di luar kota Magada dengan tujuan bisa menyerang kota Magada sewaktu-waktu jika lamaran mereka ditolak olehnya. Kemudian datanglah Bambang Sumantri utusan resmi Prabu Arjunasasrabahu dari negara Maespati dengan tujuan yang sama, yaitu melamar Dewi Citrawati.

Dewi Citrawati mau menerima lamaran Prabu Arjunasasarabahu dengan syarat, Sumantri bersedia  menyediakan puteri domas sebanyak 800 orang, karena ia mau bersuamikan satria penjelmaan Dewa Wisnu.

Persyaratan Dewi Citrawati pun dapat dipenuhi oleh Sumantri setelah berhasil mengalahkan raja-raja dari seribu negara termasuk Prabu Darmawisesa. Ia menerima lamaran Prabu Arjunasasrabahu dan kemudian diboyong ke Maespati dan diperistri Prabu Arjunasasrabahu. Namun di tengah perjalanan ke negara Maespati, Ia mulai sedikit ragu apakah ksatria yang akan menjadi suaminya itu benar-benar  penjelmaan Dewa Wisnu. Oleh karena itu ia meminta dan membujuk Sumantri agar meminta Prabu Arjunasasrabahu  menjemputnya dan dengan cara mengadakan pertarungan antara keduanya.

Prabu Arjunasasrabahu menerima tantangan Sumantri, perang antara keduanya pun tidak bisa dihindarkan. Pertarungan antara kedua ksatria ini menjadi perang yang sangat menakjubkan dan dilihat langsung olehnya. Akhirnya perang dimenangkan oleh Prabu Arjunasasrabahu, dan diperistrilah Dewi Citrawati. Sementara, Sumantri diangkat menjadi patih dan bergelar Patih Suwanda.

Dikisahkan Dewi Citrawati mati bunuh diri karena ditipu Wil Sukrasana, punggawa Prabu Dasamuka yang mengatakan bahwa Prabu Arjunasasrabahu gugur dalam pertempuran melawan Prabu Dasamuka (Rahwana).

Berdasarkan cerita pedalangan, jenazah Dewi Citrawati dihidupkan kembali oleh Hyang Waruna. Ia bela pati (pati obong) atas kematian Prabu Arjunasasrabahu yang tewas dalam pertempuran melawan Ramaparasu.

Share.

About Author

Hadisukirno adalah produsen Kerajinan Kulit yang berdiri sejak tahun 1972. Saat ini kami sudah bekerjasama dengan 45 sub pengrajin yang melibatkan 650 karyawan. Gallery kami beralamat di Jl S Parman 35 Yogyakarta. Produk utama kami adalah wayang kulit dan souvenir. Kami menyediakan wayang kulit baik untuk kebutuhan pentas dalang, koleksi maupun souvenir. Kami selalu berusaha melakukan pengembangan dan inovasi untuk produk kami sesuai dengan selera konsumen namun tetap menjaga kelestarian budaya dan karya bangsa Indonesia. Dan atas anugerah Yang Maha Kuasa, pada tahun 1987 Hadisukirno mendapat penghargaan dari Menteri Tenaga Kerja Bapak Sudomo untuk Produktivitas Dalam Bidang Eksport Industri Kerajinan Kulit, dengan surat tertanggal 29 Agustus 1987 dengan NOMOR KEP - 1286/MEN/1987.

Leave A Reply