Dewi Tari adalah puteri Sanghyang Indra dengan Dewi Wiyati. Dia memiliki saudara bernama Dewi Tara.
Dewi Tari merupakan isteri Prabu Dasmuka, raja Alengka. Dari pernikahannya dengan Prabu Dasamuka, Dewi Tari memiliki seorang putera bernama Indrajit/Megananda.
Di dalam pedalangan diceritakan bahwa Indrajit bukanlah anak dari rahim Dewi Tari, melainkan putera pujaan Wibisana untuk menggantikan puteri yang dilahirkan Dewi Tari.
Dikisahkan, Dewi Tari melahirkan seorang bayi perempuan. Namun karena mendengar Rahwana tetap akan mencari titisan Dewi Sri/Widawati untuk dijadikan isteri, sedangkan pada waktu itu, Dewi Sri akan menitis kepada bayi yang dilahirkan Dewi tari, maka untuk menghindari Rahwana memperistri anaknya sendiri. Wibisana menculik Bayi perempuan yang dilahirkan Dewi tari dan kemudian memuja putera sebagai gantinya.
Wibisana kemudian melepaskan anak panah rajut ke angkasa/mega dan jatuhlah segumpal mega yang kemudian tercipta mnjadi seorang bayi laki-laki yang diambil dan dibawanya ke istana untuk menggantikan bayi perempuan yang dilahirkan Dewi tari.
Bayi perempuan itu kemudian dibuang/dilarung dengan dibalut/diselimuti “kupat Sinta” ke bengawan Silugangga. Akhirnya anak tersebut ditemukan oleh raja Mantili, Prabu Janaka, kemudian siangkat anak dan diberi nama Dewi Sita/Sinta, nama itu diambil dari nama pembungkus bayi itu.
Sedangkan anak pujaan Wibisana diberi nama Megananda/Indrajit. Setelah dewasa ia diangkat menjadi putera mahkota calon pengganti raja.