Kalamarica

0

Marica adalah salah satu tokoh yang munculdalam wiracita Ramayana. Marica berwujud raksasa,ia putra dari Tataka dan Sunda .Marica tinggal di hutan Dandaka dan menjadi patih Rahwana di kerajaan Alengka.

Dikisahkan, kakek Marica adalah seorang Yaksa yang bernama Suketu, ia tidak memiliki anak dan memohon anugerah Dewa Brahma. Brahma mengabulkan permohonannya dan memberi anugerah kepada Suketu bahwa ia akan memiliki seorang puteri yang cantin dan kuat. Puteri tersebut bernama Tataka dan kemudian menikah dengan Sunda. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai putera yang diberi nama Marica. Sunda tewas akibat kutukan Resi Agastya, Tataka dan Marica marah dan melukai sang resi. Sang Resi kemudian mengutuk mereka berdua agar menjadi buruk rupa dan hidup dengan memakan daging manusia.

Tataka dan Marica kemudian hidup di hutan Dandaka dan meneror para, dan datanglah Rama dan Laksmana dari Ayodhya atas permohonan Resi Wismanitra. Rama berhasil membunuh Tataka sementara Marica melarikan diri. Saat Wiswamitra melakukan upacara, Marica kembali datang dan mengganggu bersama Subahu dan kawanan raksasa lainnya. Mereka mengotori tempat upacara dengan daging mentaj dan darah. Melihat perbuatan Marica dan para raksasa lainnya, Rama dan Laksmana segera bertindak. Rama meminta Laksmana menangkap marica dalam keadaan hidup. Senjata Laksmana melilit tubuh Marica dan tubuh Marica dibuang ke laut. Sementara Subahu tidak diberi ampun, Rama melepaskan senjata Agni, dan tubuh Subahi terbakar sampai menjadi abu.

Marica
kemudian menjadi patih Rahwana, dan saat Rahwana berniat menculik Sita, Rahwana mengunjungi Marica untuk meminta bantuan. Namun Marica menolak rencana tersebut. Ia menasihati Rahwana agar membatalkan rencana tersebut, karena rencana tersebut bisa menjadi kehancuran bagi Alengka dan kaum raksasa. Rahwana menerima nasihat Marica dan mengurungkan niatnya untuk menculik Sinta. Namun setelah ia kembali ke Alengka, datanglah adiknya, Surpanaka yang mengadu bahwa ia sudah dipermalukan dan dianiaya oleh Rama dan Laksmana. Dari hasutan Surpanaka, timbullah kembali niatnya untuk menculik Sita.

Rahwana kemudian datang lagi menemui Marica untuk meminta bantuannya. Marica sudah tidak punya pilihan, daripada ia harus tewas di tangan raksasa seperti Rahwana karena menolak permintaannya, lebih baik ia tewas di tangan ksatria besar seperti Rama. Marica pun menyetujui dan sanggup membantu Rahwana.

Marica menyamar menjadi kijang kencana yang bertugas untuk menarik perhatian Sinta dan kemudian mengalihkan perhatian Rama untuk memburunya. Sita ditinggalkan di pondokan bersama Laksmana. Setelah sampai di tengah hutan, Rama berhasil membunuh Marica yang menyamar menjad kijang kencana. Wujud Marica berubah menjadi wuwjud aslinya, saat sekarat, marica menggerang keras dengan menirukan suara Rama. Sita pun mendengar erangan marica, dan meminta Laksmana untuk menyusul suaminya, sementara ia tinggal sendiri di pondokan. Rahwana yang menyamar menjadi brahmana beraksi dengan mengelabuhi dan minta belas kasihan Sinta, hingga akhirnya ia berhasil manrik Sinta keluar dari garis pelindung yang dibuat Laksmana, Rahwana pun berhasil membawanya pergi.

Share.

About Author

Hadisukirno adalah produsen Kerajinan Kulit yang berdiri sejak tahun 1972. Saat ini kami sudah bekerjasama dengan 45 sub pengrajin yang melibatkan 650 karyawan. Gallery kami beralamat di Jl S Parman 35 Yogyakarta. Produk utama kami adalah wayang kulit dan souvenir. Kami menyediakan wayang kulit baik untuk kebutuhan pentas dalang, koleksi maupun souvenir. Kami selalu berusaha melakukan pengembangan dan inovasi untuk produk kami sesuai dengan selera konsumen namun tetap menjaga kelestarian budaya dan karya bangsa Indonesia. Dan atas anugerah Yang Maha Kuasa, pada tahun 1987 Hadisukirno mendapat penghargaan dari Menteri Tenaga Kerja Bapak Sudomo untuk Produktivitas Dalam Bidang Eksport Industri Kerajinan Kulit, dengan surat tertanggal 29 Agustus 1987 dengan NOMOR KEP - 1286/MEN/1987.

Leave A Reply