Macam-Macam Istilah Penilaian Pamor

0
  • Pamor mrambut, merupakan istilah penilaian pamor melalui kesan rabaan (grayaan-Jawa), yaitu pamor yang jika diraba dengan ujung jari rasanya seperti meraba rambut. Munculnya pamor semacam itu pada permukaan bilah keris seperti susunan helaian rambut atau seperti serat-serat yang halus dan lembut.
  • Pamor ngawat, juga berkaitan dengan kesan rabaan seperti pamor mrambut, tetapi rasa rabaannya tidak sehalus pamor mrambut, melainkan seolah-olah seperti rabaan jajaran kawat yang lembut.
  • Pamor nggajih,merupakan istilah penilaian pamor melalui kesan penglihatan, yakni pamor yang tampak seperti lemak beku menempel di permukaan bilah keris.Keris atau tosan aji yang pamornya nggajih biasanya adalah keris yang bermutu rendah atau yang sering disebut keris rucahan. Keris semacam ini jika dijentik biasanya tidak berdenting.
  • Pamor mbugisan adalah istilah penilaian pamor melalui kesan penglihatan dan rabaan. Permukaan bilah keris yang pamornya tergolong mbugisan rabaannya halus, sedangkan gradasi perbedaan warna antara besinya yang hitam dan pamornya yang putih keperakan tidak nyata terlihat, tidak kontras.
  • Pamor nyanak, istilah pamor untuk pamor Sanak atau pamor peson, merupakan istilah penilaian pamor menurut kesan penglihatan dan rabaan. Alur-alur pola gambaran pamor ini tidak jelas, tidak kontras, tetapi rabaannya sangat terasa, agak kasar. Keris berpamor sanak biasanya dibuat dari bahan pamor yang berupa mineral besi yang didapat dari daerah lain. Jika dijentik, keris pamor sanak, berdenting tetapi tidak nyaring.
  • Pamor Kelem, pamor ini penampilannya cukup jelas, cukup kontras, tetapi seolah yang terlihat hanya sebagian kecil dari keseluruhan pamor. Seolah sebagian besar pamor itu “tenggelam” di dalam badan bilah. Pamor yang kelem itu jika diraba akan terasa lumer atau halus dan lembut.
  • Pamor Kemambang merupakan kebalikan dari pamor kelem. Pamor ini memberi  kesan seolah bagian pamor yang tertanam di badan bilahnya hanya sedikit saja. Jika diraba, pamor kemambang juga memberikan kesan lumer dan halus.
  • Pamor ngintip adalah istilah penamaan pamor yang sangat kasar perabaannya, bahkan kadang-kadang beberapa bagian terasa tajam. Pamor yang ngintip ini bisa terjadi karena dua sebab. Pertama si empu boros atau dermawan (loma-Jawa) terhadap bahan pamor yang digunakannya, sehingga jumlah bahan pamor yang digunakan berlebihan. Bisa juga karena ketidaksengajaan, yakni untuk memberikan kesan wingit pada keris itu.Sebab yang kedua adalah si empu menggunakan bahan pamor yang bermutu tinggi, tetapi besi yang digunakan mutunya kurang bagus, sehingga besi itu cepat aus. Sewaktu besinya sudah aus, sedangkan pamor tidak, maka pamor akan “muncul” di permukaan bilah secara berlebihan.
  • Pamor Mubyar, yaitu pamor yang tampak cerah, cemerlang dan kontras dengan warna besinya. Walaupun warnanya kontras, namun jika diraba akan terasa lumer dan halus.


Selain istilah-istilah yang telah disebutkan dalam istilah-istilah Pamor, untuk menilai pamor orang juga mengamati kondisi tertanamnya pamor pada badan bilah keris atau tosan aji lainnya. Menurut istilah Jawa, kondisi itu disebut tancebing atau tumancebing pamor.

Tancebing dibedakan dalam dua macam, yakni pandes (pandhes), yaitu tertanamnya pamor seolah dalam dan kokoh; dan kumambang, yaitu seolah-olah mengambang atau mengapung di permukaan bilah.

Share.

About Author

Hadisukirno adalah produsen Kerajinan Kulit yang berdiri sejak tahun 1972. Saat ini kami sudah bekerjasama dengan 45 sub pengrajin yang melibatkan 650 karyawan. Gallery kami beralamat di Jl S Parman 35 Yogyakarta. Produk utama kami adalah wayang kulit dan souvenir. Kami menyediakan wayang kulit baik untuk kebutuhan pentas dalang, koleksi maupun souvenir. Kami selalu berusaha melakukan pengembangan dan inovasi untuk produk kami sesuai dengan selera konsumen namun tetap menjaga kelestarian budaya dan karya bangsa Indonesia. Dan atas anugerah Yang Maha Kuasa, pada tahun 1987 Hadisukirno mendapat penghargaan dari Menteri Tenaga Kerja Bapak Sudomo untuk Produktivitas Dalam Bidang Eksport Industri Kerajinan Kulit, dengan surat tertanggal 29 Agustus 1987 dengan NOMOR KEP - 1286/MEN/1987.

Leave A Reply