Prahasta adalah salah satu tokoh dalam wiracarita Ramayana. Ia adalah paman Rahwana sekaligus pembesar kerajaan Alengka. Ia adalah tokoh yang bijaksana yang sering memberikan nasihat-nasihat berharga kepada Rahwana.
Menurut Ramayana, Prahasta adalah putera tertua Sumali, raja bangsa raksasa dari kerajaan Alengka. Ia memiliki saudara perempuan yang bernama Kaikesi yang kemudian melahirkan Rahwana. Saat Rahwana menjadi pewaris takhta kerajaan Alengka, Prahasta sering memberikan nasihat-nasihat kepada keponakannnya tersebut dalam menjalankan roda pemerintahan.
Saat Rahwana menculik Sinta dari Rama, Prahasta selalu memberikan nasihat agar Sinta dikembalikan kepada Rama. Namun nasihatnya tidak dituruti oleh Rahwana. Hingga akhirnya saat kerajaan Alengka diserang oleh bangsa Wanara yang dipimpin oleh Sri Rama, Prahasta terpaksa maju sebagai penglima menghadapi mereka. Ia maju berperang bukan karena membela keponakannya, tetapi demi membela tanah airnya yang diserang musuh.
Prahasta akhirnya gugur di tangan Anila atau Nila. Anila berhasil menghancurkan tubuh Prahasta menggunakan sebongkah batu karang yang sangat besar.
Sedangkan dalam versi pewayangan, khusus di awal, Prahasta menjadi patih dalam pemerintahan Rahwana. Ia adalah sosok yang bijaksana tetapi nasihatnya sering kali tidak didengarkan oleh Rahwana.
Nama asli Prahasta adalah Sukesa, ia memiliki kakak perempuan bernama Sukesi. Prahasta dan Sukesi adalah anak dari Danuwati, puteri Kerajaan Mantili dengan Sumali, raja kerajaan Alengka. Meskipun ayahnya berwujud raksasa, namun Sukesa dan Sukesi terlahir berwujud manusia biasa seperti ibu mereka.
Suatu saat datanglah seorang resi bernama Wisrawa yang merupakan sahabat dari Sumali hendal melamar Sukesi untuk dijadikan menantunya. Wisrawa memiliki seoang putera bernama Danapati yang jatuh cinta dan menginginkan Sukesi untuk dijadikan istrinya. Namun, Sukesi hanya mau menikah dengan orang yang bisa mengajarkan ilmu pencerahan yang bernama Sastrajendra Hayuningrat.
Wisrawa mengaku mengusai ilmu tersebut namun tidak bisa sembarangan mengajarkannya. Sumali pun tertarik dengan ilmu tersebut dan memohon agar dirinya diajari ilmu tersebut> Dalam sanggar tertutuo, Wisrawa mengajarkan ilmu Sastrajendra Hayuningrat kepada Sumali, Sumali pun berubah wujud menjadi manusia biasa.
Sukesa yang juga penasaran dengan ilmu tersebut, mengintip dari luar, namun ia ketahuan mencuri dengar tanpa izin, tubuhnya dan wujudnya berubah menjadi seorang raksasa. Dan sejak saat itu namanya menjadi Prahasta.
Karena suatu kesalahan, Sukesi tidak menikah dengan Danapati , namun justru menikah dengan Wisrawa, ayah Danapati. Dari perkawinan itu, mereka dikaruni Empat anak yaitu Rahwana, Kumbakarna, Sarpakenaka dan Wibisana.
Saat pasukan Wanara di bawah pinpinan Rama menggempur kota Alengka, Rahwana naik ke kahyangan untuk menemui kakak tirnya yaitu Danapati yang sudah bergelar Natara Kuwera. Kuwera mendapat tugas dari Bathara Guru untuk menjaga bunga pusaka yang bernama “kembang Dewaretna”, yang menjadi kunci kekalahan bangsa Wanara yang saat itu mendukung Sri Rama.
Rahwana ingin mengambil “Kembang Dewaretna” namun dicegah oleh Kuwera. Setelah melalui pertarungan seru akhirnya Rahwana berhasil merebut Kembang Dewaretna. Kuwera hanya bisa mengambil seekor kumbang yang menghuni jambangan bunga pusaka tersebut. Ia mencipta kumbang itu menjadi seekor Wanara bernama Kapi Pramuja.
Pramuja kemudian turun ke dunia untuk meminta restu Sri Rama agar berhasil merebut kembali Kembang Dewaretna. Setelah itu ia pun menyusup ke dalam gedung pusaka di dalam istana Alengka tempat Rahwana menyimpan bunga tersebut.
Prahasta yang ditugasi Rahwana menjaga Kembang Dewaretna berhasil diperdaya oleh ilmu sirep Pramuja sehingga sempat tertidur sejenak. Ketika ia bangun Kembang Dewaretna telah hilang dicuri Pramuja.
Rahwana marah besar atas kelalaian Prahasta. Prahasta pun berangkat mengejar Pramuja. Di tengah jalan ia harus bertempur menghadapi barisan prajurit Wanara yang dipimpin oleh Anila. Anila adalah patih dalam pemerintahan Sugriwa, raja kaum Wanara.
Dalam pertempuran itu, Anila terdesak oleh Prahasta. Banyak prajuritnya yang tewas di tangan raksasa tua tersebut.Anila sendiri sudah kehabisan tenaga dan memilih melarikan diri menghindari amukan Prahasta. Di perbatasan kota Alengka Anila menjumpai tugu besar dan menggunakannya untuk memukul kepala Prahasta. Prahasta tewas dengan tubuh hancur.
Tugu yang dijebol Anila dan digunakannya untuk membunuh Prahasta tersebut, berubah menjadi seorang bidadari bernama Indradi, yang tidak lain adalah ibu kandung Sugriwa. Ia adalah istri resi Gotama yang telah mengutuknya menjadi tugu karena berselingkuh dengan Batara Surya. Kematian Prahasta oleh pukulan Anila telah membuat Indradi terbebas dari kutukan suaminya.