Raden Samba

0

Raden Samba adalah putera Prabu Kesna, raja Negara Dwarawati dengan Dewi Jembawati, puteri resi jembawan dengan Dewi Trijata.Ia mempunyai saudara Kandung bernama Gunadewa. Ia juga memiliki enam saudara lain ibu, yaitu : Saranadewa, Partawesa dan Dewi titisari (dari Dewi Rukmini); Arya Setyaka (Dewi Setyaboma), Sitija dan Dewi Siti Sundari (Dewi Pretiwi).

Raden Samba memiliki watak yang cerdik, pandai bicara,g alak, congkak, sedikit pencecut dan ingin enaknya sendiri. Ia digambarkan memiliki wajah yang sangat cakap dan tampan.

Samba adalah titisan Dewa Drema. Dewa Drema beristrikan Dewi Dremi yang keduanya telah berjanji akan berjumpa di dunia sebagai suami istri. Hyang Drema kemudian menitis kepada putera raja Dwarawati, Raden Samba. Namun Betari Dremi keliru, setibanya di dunia ia justru mengikuti putera raja Dwarawati yang bernama Raden Bomanarakasura (Sitija).

Setelah Ia bertemu dengan Dewi Agnyanawati yang merupakan titisan Dewi Dremi, ia ingin menikahinya, sesuai dengan janji mereka. Namun keinginannya tersebut terhalang, karena Dewi Agnyanawati sudah bersama Raden Bomanarakasura.

Ia  dibunuh oleh Bomanarakasura, badannya dicabik-cabik, hingga tidak karuan bentuknya. Raden Samba pada dasarnya tidak memiliki kesaktian. Namun setelah Ia dihidupkan kembali oleh ayahnya, Prabu Kresna. Raden Samba kemudian mendapat rajah di tangan, sehingga ia menjadi sakti, namun sifatnya hanya sementara. Ia pun berhasil membunuh Bomanarakasura dengan senjata Cakra.

Raden Samba mati setelah berakhirnya perang Bharatayudha dalam peristiwa perang gada sesama keluarga sendiri yaitu trah Yadawa, Wresni dan Andaka.

Share.

About Author

Hadisukirno adalah produsen Kerajinan Kulit yang berdiri sejak tahun 1972. Saat ini kami sudah bekerjasama dengan 45 sub pengrajin yang melibatkan 650 karyawan. Gallery kami beralamat di Jl S Parman 35 Yogyakarta. Produk utama kami adalah wayang kulit dan souvenir. Kami menyediakan wayang kulit baik untuk kebutuhan pentas dalang, koleksi maupun souvenir. Kami selalu berusaha melakukan pengembangan dan inovasi untuk produk kami sesuai dengan selera konsumen namun tetap menjaga kelestarian budaya dan karya bangsa Indonesia. Dan atas anugerah Yang Maha Kuasa, pada tahun 1987 Hadisukirno mendapat penghargaan dari Menteri Tenaga Kerja Bapak Sudomo untuk Produktivitas Dalam Bidang Eksport Industri Kerajinan Kulit, dengan surat tertanggal 29 Agustus 1987 dengan NOMOR KEP - 1286/MEN/1987.

Leave A Reply