Sumali

0

Sumali adalah salah satu tokoh yang muncul dalam wiracarita Ramayana. Ia adalah ayah dari Dewi Kaikesi (Sukesi), ibu dari tokoh utama antagonis dalam wiracarita Ramayana, yaitu Rahwana.

Dalam versi Ramayana, Sumali memiliki dua saudara bernama Mali dan Maliyawan. Dikisahkan mereka bertiga bertapa untuk memohon anugerah agar mereka saling menyayangi sehingga persaudaraan mereka tidak pernah putus. Mereka juga memohon agar dianugerahi kesaktian yang luar biasa sehingga tidak ada seorang pun yang mampu menaklukkan mereka. Permohonan mereka pun dikabulkan oleh Dewa Brahma.

Namun, kesaktian yang mereka miliki malah disalahgunakan. Sumali dan dua saudaranya menyerbu kahyangan. Mereka berhasil menaklukkan para dewa dan daitya. Sumali pun meminta Wiswakarma, agar membuatkan sebuah kota yang indah dan megah. Wiswakarma pun terpaksa memenuhi permintaan Sumali dan membangun sebuah kota bernama Alengka.

Setelah mendapatkan kota yang megan dan indah, Sumali dan kedua saudaranya hidup bersama dalam kemewahan di kerajaan Alengka. Sumali memiliki Sembilan orang putera dan seorang puteri. Mereka adalah Prahasta, Akampana, Wikata, Kalikamuka, Dumraksa, Dandha, Suparwa, Sanadi, Barkarna, serta Kaikesi.

Suatu haru kerajaan Alengka diserbu oleh pasukan Dewa yang dipimpin Dewa Wisnu. Dua saudara Sumali yaitu Mali dan Maliyawan tewas, sedangkan dia sendiri melarikan diri dan bersembunyi di dasar bumi. Kerajaan Alengka akhirnya diserahkan oleh Wisnu kepada Kubera, putera Wisrawa.

Sumali pun menyusun siasat untuk merebut kembali negerinya. Ia kemudian menikahkan puterinya, Kaikesi dengan Wisrawa dan lahirlah Dasamuka, Kumbakarna dan Wibisana. Dasamuka tumbuh mejadi seorang putera yang perkasa namun penuh dengan sifat buruknya. Setelah dewasa, Dasamuka (Rahwana) berhasil merebut kembali takhta Alengka dari tangan Kubera, kakak tirinya.

Dalam versi pewayangan Jawa, Sumali adalah putera Puksara, keturunan Hiranyakasipu, pendiri kerajaan Alengka. Sumali menikah dengan Danuwati dari Kerajaan Mantili, dan lahirlah dua orang anak yang masing-masing bernama Sukesi dan Prahasta.

Sukesi dan Prahasta berwujud manusia biasa seperti ayahnya, meskipun ayahnya berwujud raksasa. Sukesi yang senang dengan ilmu sastra tertarik untuk belajar ilmu Sastrajendra Hayuningrat. Dan kebetulan, saat itu, datanglah Wisrawa yang juga merupakan sahabat dari Sumali. Wisrawa datang dengan maksud ingin melamar Sukesi untuk dijadikan istri bagi anaknya, yaitu Danapati/ Danaraja.

Namun, Sukesi mengatakan bahwa ia hanya ingin menikah dengan orang yang bisa mengajarinya Sastrajendra Hayuningrat. Wisrawa pun mengaku bahwa ia menguasai sastra Sastrajendra Hayuningrat, namun ia tidak bisa sembarangan mengajarkan ilmu tersebut.

Sumali penasaran dengan ilmu tersebut, ia pun meminta Wisrawa untuk mengajarinya. Wisrawa pun mengabulkan permintaan sahabatnya tersebut dan wujud Sumali pun berubah menjadi manusia biasa bukan raksasa lagi. Sementara itu, Prahasta yang juga penasaran dengan ilmu tersebut, mengintip tanpa izin, akibatnya ia berubah wujud menjadi raksasa. Sementara Sukesi karena suatu kesalahan yang dilakukan antara dirinya dan Wisrawa akhirnya menikah dan lahirlah Rahwana (tokoh utama antagonis dalam wiracarita Ramayana)

Share.

About Author

Hadisukirno adalah produsen Kerajinan Kulit yang berdiri sejak tahun 1972. Saat ini kami sudah bekerjasama dengan 45 sub pengrajin yang melibatkan 650 karyawan. Gallery kami beralamat di Jl S Parman 35 Yogyakarta. Produk utama kami adalah wayang kulit dan souvenir. Kami menyediakan wayang kulit baik untuk kebutuhan pentas dalang, koleksi maupun souvenir. Kami selalu berusaha melakukan pengembangan dan inovasi untuk produk kami sesuai dengan selera konsumen namun tetap menjaga kelestarian budaya dan karya bangsa Indonesia. Dan atas anugerah Yang Maha Kuasa, pada tahun 1987 Hadisukirno mendapat penghargaan dari Menteri Tenaga Kerja Bapak Sudomo untuk Produktivitas Dalam Bidang Eksport Industri Kerajinan Kulit, dengan surat tertanggal 29 Agustus 1987 dengan NOMOR KEP - 1286/MEN/1987.

Leave A Reply