Pernikahan Adat Sunda

0

Pernikahan Adat Sunda. Dalam pernikahan adat sunda, seperti adat pernikahan Indonesia yang lain yaitu dimulai dari pembicaraan orangtua kedua belah pihak (Nendeun Omong) dampai acara muka panto (buka pintu). Nah, berikut adalah rangkaian prosesi dalam pernikahan adat Sunda.

Nendeun Omong
Tahap ini adalah pembicaraan antara orangtua kedua calon mempelai. Orang tua dari pihak pria atau orang yang dipercaya menjadi utusan datang ke rumah calon mempelai wanita dan menyampaikan bahwa kelak sang gadis akan dilamar.

Lamaran

Orangtua calon mempelai laki-laki datang ke rumah calon besan dengan membawa makanan atau bingkisan seadanya, membawa lamareun sebagai simbol pengikat (pameungkeut), bisa berupa uang, seperangkat pakaian, cincin, sirih pinang lengkap dan lainnya. Pada acara ini juga sekalian dibicarakan waktu dan hari yang baik untuk melangsungkan pernikahan.

Tunangan
Pada tahap ini adalah prosesi “patuker beubeur tameuh”, penyerahan ikat pinggang warna pelangi atau polos kepada si gadis.

Seserahan
Calon pengantin pria membawa uang, pakaian, perabot rumah tangga, perabot dapur, makanan dll ke rumah calon mempelai wanita. Ini biasanya dilakukan 3-7 hari sebelum pernikahan.

Ngeyeuk Seureuh

Ngeyeuk Seureuh  adalah peragaan mengenai bagaimana menjalani kehidupan berumah tangga lewat berbagai barang perlengkapan ngeuyeuk seureuh. Perlengkapan Ngeuyeuk Seureuh terdiri dari minimal 25 macam barang yang ditutup dengan kain putih. Pelaksanaan Ngeuyeuk Seureuh adalah sebagai berikut:

 

  1. Dipimpin oleh Pengeuyeuk
  2. Pengeuyeuk mewejang kedua calon pengantin agar meminta ijin dan doa restu kepada kedua orangtua serta memberikan nasihat melalui lambing-lambang atau benda yang disediakan, yang berupa parawanten, pangradinan dan sebagainya.
  3. Diiringi lagu kidung oleh Pangeuyeuk
  4. Disawer beras agar hidup sejahtera
  5. Dikeprak dengan sapu lidi disertai masihat agar memupuk kasih saying dan giat bekerja
  6. Membuka kain putih penutuk Pengeuyeuk. Ini melambangkan rumah tangga yang akan dibina masih bersih dan belum ternoda.
  7. Membelah mayang jambe dan buah pinang. Ini dilakukan oleh calon pengantin pria yang bermakna agar keduanya saling mengasihi dan dapat menyesuaikan diri.


Membuat Lungkun
Dua lembar sirih bertangkai saling dihadapkan. Kemudian digulung menjadi satu memanjang. Diikat dengan benang kanteh. Hal ini bermakna agar kelak rejeki yang diperoleh bila berlebihan dapat dibagikan kepada saudara dan handai taulan.

Berebut Uang
Berebut uang di bawah tikar sambil disawer melambangkan berlomba mencari rejeki dan disayang keluarga.

Upacara Pernikahan
Ada beberapa prosesi dalam upacara ini, berikut rangkaian upacaranya:

 

  1. Penjemputan calon pengantin pria , oleh utusan dari pihak wanita
  2. Ngabageakeun, ibu calon pengantin wanita menyambut dengan pengalungan bunga melati kepada calon pengantin pria, kemudian diapit oleh kedua orang tua calon pengantin wanita untuk masuk menuju pelaminan.
  3. Akad nikah, petugas KUA, para saksi, pengantin pria sudah berada di tempat nikah. Kedua orang tua menjemput pengantin wanita dari kamar, lalu didudukkan di sebelah kiri pengantin pria dan dikerudungi dengan tiung panjang, yang berarti penyatuan dua insan yang masih murni. Kerudung baru dibuka saat kedua mempelai akan menandatangani surat nikah.
  4. Sungkeman
  5. Wejangan, ini dilakukan oleh ayah pengantin wanita atau keluarganya.
  6. Saweran, kedua pengantin didudukkan di kursi. Diiringin nyanyian pantun sawer Pantun berisi petuah utusan orang tua pengantin wanita. Kedua pengantin dipayungi payung besar diselingi taburan beras kuning atau kunyit ke atas payung.
  7. Meuleum harupat, pengantin wanita menyalakan harupat dengan lilin. Harupat disiram pengantin wanita dengan kendi air. Lantas harupat dipatahkan pengantin pria.
  8. Nincak endog (menginjak telur), pengantin pria menginjak telur dan elekan sampai pecah. Lantas kakinya dicuci dengan air bunga dan dilap pengantin wanita.
  9. Muka Panto (buka pintu). Diawali mengetuk pintu tiga kali. Diadakan tanya jawab dengan pantun bersahutan dari dalam dan luar pintu rumah. Setelah kalimat syahadat dibacakan, pintu dibuka. Pengantin masuk menuju pelaminan.
Share.

About Author

Hadisukirno adalah produsen Kerajinan Kulit yang berdiri sejak tahun 1972. Saat ini kami sudah bekerjasama dengan 45 sub pengrajin yang melibatkan 650 karyawan. Gallery kami beralamat di Jl S Parman 35 Yogyakarta. Produk utama kami adalah wayang kulit dan souvenir. Kami menyediakan wayang kulit baik untuk kebutuhan pentas dalang, koleksi maupun souvenir. Kami selalu berusaha melakukan pengembangan dan inovasi untuk produk kami sesuai dengan selera konsumen namun tetap menjaga kelestarian budaya dan karya bangsa Indonesia. Dan atas anugerah Yang Maha Kuasa, pada tahun 1987 Hadisukirno mendapat penghargaan dari Menteri Tenaga Kerja Bapak Sudomo untuk Produktivitas Dalam Bidang Eksport Industri Kerajinan Kulit, dengan surat tertanggal 29 Agustus 1987 dengan NOMOR KEP - 1286/MEN/1987.

Leave A Reply