Werkudara menjadi pendeta di Pertapaan Arga Pelasa bergelar Begawan Bimasuci. Banyak ksatria dan pendeta takluk dan hormat kepadanya, karena ia mampu mengajarkan ilmu kasampurnan asal dan tujuan hidup. Namun hal itu menyebabkan kecemburuan Batara Guru, ia khawatir jika para manusia tidak mau menyembah dewa lagi.
Batara Guru lalu memerintahkan Batara Indra untuk menjajaki ilmu Bimasuci dengan beralih rupa menjadi seorang pendeta bernama Resi Drupara. Namun, ketika tiba di Arga Pelasa, Indra tak mampu menunaikan tugasnya, bahkan dipermalukan Bima suci. Demikian juga dengan Batara Guru dan Narada tak mampu mengimbangi kesaktian dan kewibawaannya. Mereka kemudian minta bantuan Kresna dan Puntadewa.
Ketika Kresna, Puntadewa dan Batara guru menghadap Bimasuci, mereka melihat sinar kemilau di atas ubun-ubun sang Resi. Oleh karenanya, mereka kemudian bersujud kepada Bimasuci yang saat itu dirasuki Sang Hyang wenang.
Bimasuci meminta agar Pandu dan Madrim dipindahkan dari neraka ke surga. Batara Guru menyanggupi, kemudian Sang Hyang Wenang meninggalkan tubuh Bimasuci, diikuti Batara Guru dan Narada kembali ke kahyangan . Dan Bimasuci kembali menjadi Werkudara.